Senin, 10 September 2012

Arti Kehidupan


Apa yang kudengar...
Tak selamanya seperti yang kulihat...
Apa yang kuraba...
Tak selamanya seperti yang kurasa...
Apa yang kuingin...
Tak selamanya seperti yang terjadi...

Ku terus berjalan, di tepi harapan...
Tuk mencari arti...Arti Kehidupan yang fana ini...
Hanya semangat dan cintalah, yang membuatku bertahan...
Bertahan melawan sayatan angin kehidupan...

Mungkin hidup tak selamanya merah membara...
Terkadang harus merasakan kelamnya hitam..
Tapi...Masih ada cahaya putih dibalik awan kelam...
Masih ada harapan yang menanti...

Minggu, 09 September 2012

AKU BUKANLAH PENYAIR, AKU HANYALAH SESEORANG- YG SEDANG-MENCARI BENTUK, WUJUD ASLINYA SENDIRI

Dikeheningan malam aku telah berjalan , menyusuri lorong-lorong kotorku dan ruhku juga telah memasuki rumah-rumah kalian . Detak-detak jantung kalian juga berdegup didadaku , dan nafas-nafasmu menghembus pula di hidungku.
Dan aku bukanlah seorang penyair aku hanya sekedar mengucapkan rangkaian kata tentang sesuatu yang sebenarnya kalian sendiri telah tahu didasar alam pikirmu.
Diantara kalian ada yang menyebutku angkuh , hanya mementingkan kegemaranku menyepi dan mengatakan kepadaku : ” Ia berbicara dengan tetumbuhan dan para satwa ,bukan dengan kita manusia . Seorang diri ia duduk dipuncak-puncak perbukitan memandang rendah pada kota dan kehidupan”. Sebagian yang lain diantara kalian berbicara kepadaku meski tanpa kata-kata : ” Ia orang yang aneh , orang ganjil , pencinta keluhuran yang tak teraih, untuk apa bermukim dipuncak-puncak gunung tempat elang bersarang, dan mengapa pula mencari sesuatu yang wujudnya belum pasti ?”…”Angin apa yang hendak kau tangkap dalam jala-mu . Burung ajaib manakah yang ingin kau jaring dilangit biru ?!…Kemarilah engkau bersatu dengan kami , turunlah bersama kita akan berbagi roti , dan lepaskan hausmu dengan anggur-anggurku !”
Memang aku telah mendaki “puncak-puncak perbukitan” dan sering pula aku mengembara dalam “kesunyian ” hutan.tapi aku juga akan tetap dapat mengamati kalian tanpa perlu “turun” dari puncak pegunungan.
Kesunyian jiwa telah menyebabkan mereka melontarkan kata-kata itu, namun apabila kesunyian itu mendalam lagi, maka mereka akan dapat mengerti, bahwa apa yang aku cari adalah rahasia terdalam jiwa manusia ,dan yang aku buru adalah sukma agung manusia yg menjelajah kesegala penjuru semesta.
Dan Kesunyian itulah yang menuntunku melangkah menuju “lorong penderitaan” sekaligus teman keagungan spiritual…..
Aku orang yang percaya sekaligus peragu, betapa seringnya jariku menekan lukaku sendiri sekedar untuk menghayati nilai kebenaran . Dan keyakinanku berkata manusia itu tak terkurung dalam raga dan jasad yang merangkak mencari kehangatan matahari, bukan pula penggali terowongan untuk mencari perlindungan, melainkan ruh yang merdeka-jiwa yang meliputi cakrawala dunia . Jika kata-kataku memasuki samar, kalian tak perlu gusar karena asal mula segala sesuatu adalah samar , meskipun akan jelas pada akhirnya.
Sebab apakah pengetahuan itu jika bukan bayangan dan pengetahuan yang terpendam bisu. Pikiran kalian dan jalinan kata-kataku, digetarkan oleh gelombang yang satu ,terekam dan terpatri diantara hari-hari dan masa silam yang telah berlalu , sejak bumi belum mengenal dirinya sendiri dan kegelapan belum terkurung oleh pekatnya malam .
Pahamilah kata-kata orang bijak dan laksanakan dalam kehidupanmu sendiri . Hidupkanlah kata-kata itu , tetapi jangan pernah memamerkan perbuatan -pebuatan itu dengan menceritakannya, karena dia yang mengucapkan apa yang tidak dia pahami , tidak lebih baik dari seekor keledai yg mengangkat buku-buku.
Jangan pernah menyesal karena kalian ‘buta’ dan jangan pernah merasa kecewa karena kalian ‘tuli’, sebab dipagi ini fajar pemahamanmu telah merekah untuk kalian didalam mencari rahasia kehidupan . Dan kalian akan mensyukuri segala gulita- sebagaimana kalian mensyukuri terang cahaya.
Dan segala yang “tak berbentuk” selalu berusaha mencari “bentuknya”, seperti berjuta-juta bintang yang menjelma menjadi matahari…
Dan kulihat…….Kehidupan itu bersifat dalam , tinggi dan jauh , hanya wawasan luas dan bebas yang dapat menyentuh kakinya , meski sebenarnya ia dekat !.
Banyak sudah orang bijak yang telah mendatangi kalian untuk mengajarkan hikmat dan pengetahuan . Dan aku datang untuk mengambil hikmat itu dan lihatlah kutemukan sesuatu yang tak ternilai didasar hati, laksana air pancuran yang melegakan jiwa.
Setiap kali aku datang ke air pancuran itu , dikala dahaga hendak membasahi kerongkongan , aku dapatkan air itu sendiri tengah kehausan -dia meminumku selagi aku meminumnya !

Bintang ku

Didalam batas ruang dan waktu.
Kau terbelenggu di dalam semu.
Rintih hati yang terpendam didalam.
Takkan ada yang tau selain bintang.

Dalam gelap bintangmu terangi hati.
Walau hanya setitik cahayamu.
Terangi hatiku… Besarkan hatiku…
Melewati kegalauan hati ini.

Kehangatan cahayamu dalam urat nadiku.
Takkan sirna ditelan rasa.
Kini kau bagian dalam hidupku.
Terekat satu dalam kehampaan hati.

Suara hati ingin miliki bintangku.
Jadi bagian dari belahan jiwaku.
Namun ku sadari… Takkan kuingkari…
Indah cahayamu takkan pernah kugapai.

Oh tuhan… hanya satu yang kuminta.
Jangan padamkan cahaya bintangku.
Biarkan merekat erat dalam dada.
Sampai bintangku raih kebahagiaan.

tegar

disana kau berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk nan kemilau hidup kota
tak membuat mu bergeming.
orang2 menertawakan mu

menganggap kau pungguk yg merindukan bulan…..
atas semua asa dan cita cita mu……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati

hampir meruntuhkn pertahananmu…..
namun…..
kauharus tegar!
kau tak boleh lemah…..
kau akan tetap berjuang tuk hidup mu

untuk orang2 yg kau cintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
kau akan selalu brusaha untuk menggapai cita cita
kau  harus bisa!!!!!

Maju terus Cleo


selama cahaya masih ada
dunia masih terang
selama jalan masih berliku
maka semakin banyak tikungan yang menghadang
asa adalah sebuah pengharapan

selama masih ada tujuan
maka masih ada jalan untuk kesana
walau harus memasuki jurang yang terjal
atau harus menaiki tebing yang tinggi
jangan ada kata menyerah

masa lalu adalah sebuah tongkat
penuntun jalan agar tidak jatuh pada lobang yang sama
masa depan adalah tantangan
yang harus dihadapi dengan sebuah keberanian..

Sabtu, 08 September 2012

Ganbatte Cleo

kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di pundak bukit
jadilah belukar, tapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau.

kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperanggul pinggiran jalan.

kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
jadilah saja jalan kecil
tapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air

tidak semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya..

bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
jadilah saja dirimu..

sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Rabu, 15 Agustus 2012